Sabtu, 24 Mei 2014



 Yang Aku Mau Gebetanku, Bukan Sahabatku
            Aku terbangun dari tidur lelapku semalam. Aku melihat ke luar jendela kamarku, melihat matahari yang malu-malu menampakkan wujudnya. Matahari yang selalu menyaksikan kehidupan pagiku. Aku merasakan embun pagi yang segar yang menyentuh tanganku dengan lembut, embun pagi yang telah membuat daun jatuh cinta.
            Hari ini hari senin yaitu hari dimana setiap sekolah melakukan upacara bendera. Aku bergegas keluar dari kamar utuk sarapan, lalu pamit kepada kedua orang tua dan berangkat ke sekolah. Hari ini memang aku bangun agak kesiangan, jadi aku pergi ke sekolah hanya menggosok gigi dan mencuci muka saja. Hal ini sering aku lakukan jika aku bangun kesiangan. Jarak rumahku dan sekolah cukup jauh. Aku pergi ke sekolah dengan menaiki sepeda tuapemberian ayahku.
            Aku memang bukan dari keluarga kolong merat, namun keluargaku sederhana. Aku mengayuh sepedaku dengan kencang karena sebentar lagi gerbang sekolahku akan ditutup.Yup, tepat sekali aku datang ke sekolah sangat tepat karena, ketika aku memasuki gerbang ternyata pak satpam sudah ingin menutup gerbang. Yah, beginilah aku, hampir setiap minggu aku telat dan berdiri di tiang bendera.
            Seusai upacara, hari ini aku mendapatkan sarapan pagi yang sangat lezat karena jam pertama adalah pelajaran kimia. Guru kimiaku bernama pak Roy. Pak Roy adalah guru tergalak di sekolahku. Aku juga sering dihukum karena suka tidur di kelas karena aku suka bergadang bersama kedua temanku.
            Di sekolah aku biasa di panggil Claudy . Aku memiliki dua orang sahabat namanya Rian dan Ojok, mereka berdua adalah teman terbaik di masa SMA. Rian adalah anak yang pede sangking pedenya dia merasa bahwa dia itu mirip Aril Piterpen, yang padahal jauh banget Aril dan rian bagaikan langit dan bumi. Sedangkan Ojok adalah orang yang berasal dari jawa yang tingkahnya agak konyol dan kadang-kadang bahkan dia itu mikirnya agak lambat dan gak nyambung kalo diajak bicara. Tapi meskipun mereka berdua adalah orang yang sedikit aneh tapi bagiku mereka adalah sahabat terbaikku.
           

Di sekolah aku adalah anak basket, tapi meskipun begitu aku tetap feminim. Aku agak kurang suka berteman dengan perempuan karena bagiku perempuan itu cerewet, yah meskipun aku adalah seorang perempuan. Aku heran dengan para perempuan yang lain, setiap kali ngumpul pasti kerjaannya membicarakan orang lain.
            Pada saat SMA, aku baru pertama kalinya jatuh cinta. Bagiku jatuh cinta itu seperti ikan-ikan yang hidup bebas didalam laut biru, sama halnya dengan hatiku yang hidup bersama ikan-ikan tersebut. Aku jatuh cinta dengan seorang kakak kelas yang bernama Kevin. Kak Kevin adalah seseorang yang cool, gagah, ganteng pokoknya idaman wanita banget deh. Dia adalah seorang kapten basket, yah begitulah dia juga anak basket sama sepertiku. Kak Kevin juga adalah ketua Osis di sekolahku. Bisa dibayangkan betapa kerennya dia. Meskipun dia adalah seorang kapten basket dan ketua osis namun dia tidak pernah sombong kepada setiap orang, terutama kepadaku. Bagiku kak Kevin adalah manusia yang akan hidup bersama hatiku di laut biru yang indah dan tenang. 
            Biasanya setelah main basket aku duduk di pinggir lapangan basket sambil melihat daun-daun yang gugur ditiup angin. Entah kenapa tiba-tiba hari tu kak Kevin menghampiriku, betapa terkejutnya aku.aku merasa seperti angin yang seakan menghidupkan kembali daun daun yang telah berguguran. kak Kevin datang untuk memberikan surat kepadaku. “Audy, ini ada surat untuk kamu dibaca ya” ucap kak Kevin dengan tatapan mata yang tajam. Aku terdiam tanpa mengeluarkan satu katapun dari mulutku. Lalu kak Kevin meninggalkanku begitu saja.
            Sesampai di rumah aku membaca surat itu. Sebelumnya aku melihat amplopnya, namu tidak ada nama kak Kevin di depan amplop itu. Lalu aku membuka surat itu dengan riang gembira.
isi suratnya “Audy, ketika aku melihtmu, semua kekeringan dalam hidupku musnah. Engkau bagaikan bidadari yang anggun yang dikirimkan tuhan untukku. Sebenarnya aku telah lama menyukaimu” Betapa gembiranya hatiku setelah membaca surat dari kak Kevin tadi.
            Aku sering cerita tentang Kak Kevin sama Ojok. Namun aku tidak mau cerita dengan Rian. Kalo dia tau aku pasti akan diejek terus menerus dan mengapa aku lebuh memilih cerita dengan Ojok, hal itu karena aku memanfaatkannya untuk mengirimkan surat-suratku untuk kak kevin.
            Setelah sekian lama kami surat suratan, di dalam surat itu tidak pernah ada nama kak Kevin. Smpai  akhirnya kak Kevin bilang kalau surat ini adalah surat terakhir. Di dalam surat itu  terdapat kata-kata “besok aku ingin bertemu denganmu di lapangan basket sepulang sekolah”. Aku heran kok kak Kevin ngajak ketemuan padahal setiap pulang sekolah aku selalu bertemu dengannya.
            Tepat jam 02 :00 WIB, aku menunggu kak Kevin di lapangan basket , namun aku terkejut dengan kedatangan Rian dengan membawa poster yang bertuliskan kata kata “ I LOVE YOU” . di sini aku benar benar terdiam dan tidak bisa berbicara apa-apa. Lalu aku bertanya pada Rian “ kak Kevin mana?”. “loh kok kak Kevin?, kan aku yang mengajakmu untuk ketemuan di lpangan basket ini”. Aku terkejut ternyata yang selama ini mengirimkanku surat dalah Rian yaitu, sahabat dekatku.
            Cukup lama kami terdiam di lapangan basket lalu kak Kevin datang. Lalu dia berkata “Audy memang selama ini Rian menitipkan surat denganku untuk diberikan kepadamu. Namun, sesungguhnya karena aku selalu menemuimu setiap pulang sekolah jadi lama-kelamaan aku menyukaimu lebih dari kakak kelas dan adik kelas namun lebih dari itu”. Aku bingung dengan semua ini. Aku gak tau harus melakukan apa dan harus bagaimana. Lalu rian berkata “ Audy semua keputusan ada padamu, jadi pilihlah sesuai hatimu”. Aku berfikir cukup lama dan sampai akhirnya aku memilih kak Kevin. Namun meskipun begitu aku dan Rian masih tetap berteman.
 
TAMAT
oleh: Siti Soleha

Tidak ada komentar:

Posting Komentar